Pendidikan Olah Raga di Usia Dini
Pendidikan olah
raga sejak usia dini berupaya untuk meningkatkan
taraf kesehatan anak yang baik, dan juga bertujuan untuk meningkatkan kebugaran
jasmani
seorang anak.
Secara sederhana, pendidikan jasmani memberikan kesempatan kepada siswa untuk:
Ø
Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan
dengan aktivitas jasmani, perkembangan estetika, dan perkembangan sosial.
Ø
Mengembangkan kepercayaan diri dan kemampuan untuk menguasai
keterampilan gerak dasar yang akan mendorong partisipasinya dalam aneka
aktivitas jasmani.
Ø
Memperoleh dan mempertahankan derajat kebugaran jasmani yang
optimal untuk melaksanakan tugas sehari-hari secara efisien dan terkendali.
Ø
Mengembangkan nilai-nilai pribadi melalui partisipasi dalam
aktivitas jasmani baik secara kelompok maupun perorangan.
Ø
Berpartisipasi dalam aktivitas jasmani yang dapat
mengembangkan keterampilan sosial yang memungkinkan siswa berfungsi secara
efektif dalam hubungan antar orang.
Ø
Menikmati kesenangan dan keriangan melalui aktivitas jasmani,
termasuk permainan olahraga.
Cara Mengatasi Siswa yang Tidak Berminat Pada Kegiatan Olah
Raga
Depdikbud,
1994:6 menjelaskan bahwa ekstrakurikuler olahraga merupakan kegiatan olahraga
yang dilakukan di luar jam pelajaran tatap muka dilaksanakanan di sekolah atau
di luar sekolah untuk memperluas wawasan atau kemampuan, peningkatan dan
penerapan nilai pengetahuan serta kemampuan olahraga.
Salah satu
cara agar siswa termotivasi pada kegiatan olah raga adalah dengan
memotivasinya. Motivasi adalah daya upaya yang mendorong manusia atau seseorang
untuk melakukan sesuatu. Dengan adanya arah dan tujuan dalam proses belajar
mengajar maka tujuan dan arah yang dikehendaki atau subjek belajar dapat
terpenuhi. Sedang ekstrakurikuler adalah kegiatan-kegiatan di luar sekolah yang
mempunyai fungsi pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat
motivasi ekstrinsik siswa, dan mengetahui tingkat minat yang lebih tinggi
motivasi ekstrinsik siswa yang mengikuti kegiatan olahraga di sekolah dasar.
Dalam
kegiatan ekstrakurikuler yang terdapat di sekolah dasar sekarang diharapkan
siswa dapat meningkatkan prestasinya dibidang olahraga dan dengan adanya sarana
dan prasarana yang dimiliki, siswa menjadi lebih berminat dan termotivasi dalam
mengembangkan bakatnya dibidang olahraga, selain mempunyai kemampuan akademis,
kemampuan di bidang olahraga juga tak kalah hebatnya. Dalam kegiatan sekolah,
kegiatan olahraga yang digemari oleh siswa, masuk dalam kegiatan
ekstrakurikuler, berupa olahraga sepakbola, bola basket, bola voli,dan
Bulutangkis. Kegiatan ini akan menjaring minat dan bakat siswa yang pantas dan
sesuai dengan keahliannya. Namun, ini pun tergantung juga dengan motivasi mana
yang lebih tinggi yang siswa usung untuk masuk ekstraku- rikuler tersebut.
Beberapa penyebebab
siswa tidak mengikuti ekstrakurikuler olahraga,yaitu:
1.
Tindak
kriminalitas yang melibatkan pelajar semakin meningkat jumlahnya. Kenakalan
remaja ini harus diatasi, dicegah dan dikendalikan sedini mungkin agar tidak
berkembang menjadi tindak kriminal yang lebih besar yang dapat merugikan
dirinya sendiri, lingkungan masyarakat dan masa depan bangsa. Tugas
perkembangan memegang peranan penting untuk menentukan arah perkembangan yang
normal, begitu juga pada remaja. Semua tugas perkembangan pada masa anak-anak
menuntut perubahan yang besar dalam sikap dan pola perilaku anak sebagai
persiapan untuk menghadapi masa dewasa.
2.
Melakukan
kegiatan yang negatif maka lingkungan dapat terganggu dan bisa merugikan bagi
dirinya sendiri. Pengisian waktu luang dengan baik dengan cara yang sesuai
dengan umur anak-anak, masih merupakan masalah bagi kebanyakan anak-anak.
3.
Siswa tidak
mengikuti kegiatan di sekolah seperti ekstrakurikuler di karenakan ada beberapa
alasan yang menyebabkan mereka tidak mengikuti ekstrakulikuler, yaitu siswa
tidak mengikuti ekstrakurikuler di karenakan malas atau tidak terbiasa aktif
dalam kegiatan sekolah, yang ke dua yaitu siswa tidak mengikuti ekstrakurikuler
di karenakan mengejar prestasi belajar seperti prestasi akademik di bandingkan
prestasi non akademik, karena menurut pendapat mereka yang mengejar prestasi
belajar berpendapat bahwa kalo mengikuti ekstrakurikuler akan mengganggu proses
belajar dan merupakan salah satu penghalang untuk mendapat kan prestasi
akademik.
Cara supaya
siswa mengikuti ekstrakurikuler olahraga
Suatu
kegiatan sekolah seperti kegiatan ekstrakulikuler akan berjalan dengan baik
apabila di dukung oleh fasilitas yang baik dan perhatiannya pembinaan kepada
kegiatan atau ekstrakurikuler tersebut. Disini peranan pembina lebih penting
untuk lebih perhatian dalam kegiatan ekstrakulikuler seperti memberi
pengetahuan tentang penting dan manfaatnya mengikuti ekstrakurikuler, supaya
menekan siswa untuk lebih aktif dalam kegiatan di sekolah seperti
ekstrakurikuler. Kedua faktor ini yaitu factor sarana dan factor pembinaan akan
mendorong siswa untuk mengikuti ekstrakulikuler .
Manfaat
Pendidikan Jasmani
Beban
belajar di sekolah begitu berat dan menekan kebebasan anak untuk bergerak.
Kebutuhan mereka akan gerak tidak bisa terpenuhi karena keterbatasan
waktu dan kesempatan.
Kehidupan sekolah yang demikian sama pula dengan kehidupan di rumah dan lingkungan luar sekolah. Jika di sekolah anak kurang bergerak, di rumah keadaannya juga demikian. Kemajuan teknologi yang dicapai pada saat ini, malah mengungkung anak-anak dalam lingkungan kurang gerak. Anak semakin asyik dengan kesenangannya seperti menonton TV atau bermain video game. Dan mengakibatkan kebugaran anak-anak semakin menurun.
Dengan semakin rendahnya kebugaran jasmani, kian meningkat pula gejala penyakit hipokinetik (kurang gerak). Kegemukan, tekanan darah tinggi, kencing manis, nyeri pinggang bagian bawah, adalah contoh dari penyakit kurang gerak . Akibatnya penyakit jantung tidak lagi menjadi monopoli orang dewasa, tetapi juga sudah menyerang anak-anak.
Sejalan dengan itu, pengetahuan dan kebiasaan makan yang buruk pun semakin memperparah masalah kesehatan yang mengancam kesejahteraan masyarakat. Dengan pola gizi yang berlebihan, para ‘pemalas gerak’ itu akan menimbun lemak dalam tubuhnya secara berlebihan. Mereka menghadapkan diri mereka sendiri pada resiko penyakit degenaratif (menurunnya fungsi organ) yang semakin besar.
Pendidikan Jasmani tampil untuk mengatasi masalah tersebut sehingga kedudukannya dianggap penting. Melalui program yang direncanakan secara baik, anak-anak dilibatkan dalam kegiatan fisik yang tinggi intensitasnya. Pendidikan Jasmani juga tetap menyediakan ruang untuk belajar menjelajahi lingkungan yang ada di sekitarnya dengan banyak mencoba, sehingga kegiatannya tetap sesuai dengan minat anak. Lewat pendidikan jasmanilah anak-anak menemukan saluran yang tepat untuk bergerak bebas dan meraih kembali keceriaannya, sambil terangsang perkembangan yang bersifat menyeluruh.
Secara umum, manfaat pendidikan jasmani di sekolah mencakup sebagai berikut:
1. Memenuhi
kebutuhan anak akan gerak
Pendidikan
jasmani memang merupakan dunia anak-anak dan sesuai dengan kebutuhan anak-anak.
Di dalamnya anak-anak dapat belajar sambil bergembira melalui penyaluran
hasratnya untuk bergerak. Semakin terpenuhi kebutuhan akan gerak dalam
masa-masa pertumbuhannya, kian besar kemaslahatannya bagi kualitas pertumbuhan
itu sendiri.
2. Mengenalkan
anak pada lingkungan dan potensi dirinya
Pendidikan
jasmani adalah waktu untuk ‘berbuat’. Anak-anak akan lebih memilih untuk
‘berbuat’ sesuatu dari pada hanya harus melihat atau mendengarkan orang lain
ketika mereka sedang belajar. Suasana kebebasan yang ditawarkan di lapangan
atau gedung olahraga sirna karena sekian lama terkurung di antara batas-batas
ruang kelas. Keadaan ini benar-benar tidak sesuai dengan dorongan nalurinya.
Dengan bermain dan bergerak anak benar-benar belajar tentang potensinya dan dalam kegiatan ini anak-anak mencoba mengenali lingkungan sekitarnya. Para ahli sepaham bahwa pengalaman ini penting untuk merangsang pertumbuhan intelektual dan hubungan sosialnya dan bahkan perkembangan harga diri yang menjadi dasar kepribadiannya kelak.
Dengan bermain dan bergerak anak benar-benar belajar tentang potensinya dan dalam kegiatan ini anak-anak mencoba mengenali lingkungan sekitarnya. Para ahli sepaham bahwa pengalaman ini penting untuk merangsang pertumbuhan intelektual dan hubungan sosialnya dan bahkan perkembangan harga diri yang menjadi dasar kepribadiannya kelak.
3. Menanamkan
dasar-dasar keterampilan yang berguna
Peranan
pendidikan jasmani di Sekolah Dasar cukup unik, karena turut mengembangkan
dasar-dasar keterampilan yang diperlukan anak untuk menguasai berbagai
keterampilan dalam kehidupan di kemudian hari. Menurut para ahli, pola
pertumbuhan anak usia sekolah hingga menjelang akil balig atau remaja disebut
pola pertumbuhan lambat. Pola ini merupakan kebalikan dari pola pertumbuhan
cepat yang dialami anak ketika mereka baru lahir hingga usia 5 tahunan. Dalam
hal ini berlaku dalil:
“... ketika memasuki masa pertumbuhan cepat, kemampuan untuk mempelajari keterampilan-keterampilan baru berjalan lambat. Sebaliknya, dalam masa pertumbuhan yang lambat, kemampuan untuk mempelajari keterampilan meningkat.”
“... ketika memasuki masa pertumbuhan cepat, kemampuan untuk mempelajari keterampilan-keterampilan baru berjalan lambat. Sebaliknya, dalam masa pertumbuhan yang lambat, kemampuan untuk mempelajari keterampilan meningkat.”
Karena pada usia SD tingkat pertumbuhan sedang lambat-lambatnya, maka pada usia-usia inilah kesempatan anak untuk mempelajari keterampilan gerak sedang tiba pada masa kritisnya. Konsekuensinya, keterlantaran pembinaan pada masa ini sangat berpengruh terhadap perkembangan anak pada masa berikutnya.
4. Menyalurkan
energi yang berlebihan
Anak adalah
mahluk yang sedang berada dalam masa kelebihan energi. Kelebihan energi ini
perlu disalurkan agar tidak menganggu keseimbangan perilaku dan mental anak.
Segera setelah kelebihan energi tersalurkan, anak akan memperoleh kembali
keseimbangan dirinya, karena setelah istirahat, anak akan kembali memperbaharui
dan memulihkan energinya secara optimum.
5. Merupakan
proses pendidikan secara serempak baik fisik, mental maupun emosional
Pendidikan jasmani yang benar akan memberikan sumbangan yang sangat berarti terhadap pendidikan anak secara keseluruhan. Hasil nyata yang diperoleh dari pendidikan jasmani adalah perkembangan yang lengkap, meliputi aspek fisik, mental, emosi, sosial dan moral. Tidak salah jika para ahli percaya bahwa pendidikan jasmani merupakan wahana yang paling tepat untuk “membentuk manusia seutuhnya”.
Pendidikan jasmani yang benar akan memberikan sumbangan yang sangat berarti terhadap pendidikan anak secara keseluruhan. Hasil nyata yang diperoleh dari pendidikan jasmani adalah perkembangan yang lengkap, meliputi aspek fisik, mental, emosi, sosial dan moral. Tidak salah jika para ahli percaya bahwa pendidikan jasmani merupakan wahana yang paling tepat untuk “membentuk manusia seutuhnya”.